Friday, January 1, 2016

Active Learning & Fun Learning Juga Harus Didukung Metode Berpikir Kritis

Active Learning dan Fun LearningSistem pembelajaran secara konvensional dinilai membosankan oleh kebanyakan pelajar. Oleh karena itu, muncul berbagai sistem pembelajaran baru yang lebih dinamis dan menyenangkan. Namun, ternyata active learning dan fun learning saja enggak cukup. Sebab, setiap anak juga harus dilatih berpikir kritis.

Melalui sebuah seminar, Support Coordinator Sekolah Anak Indonesia dari Yayasan Alirena, Yuni Chairani, memperkenalkan sistem belajar anak pelaku pembelajaran (APEL). Melalui sistem ini, siswa diajak untuk menganggap topik pembelajaran menjadi riset.

“Kami cari sistem pengajaran yang bisa menimbulkan sikap kritis dan berpikir logis,” ungkap Yuni di Jakarta Convention Center (JCC) baru-baru ini.

Yuni memaparkan, dengan sistem belajar APEL siswa akan terus diajak berpikir dan menganalisis agar mereka tidak pasif. Menurutnya, untuk menjalankan metode pembelajaran ini yang terpenting adalah mengubah mindset bahwa riset itu tidak sulit.

“Jadi enggak asal fun learning atau active learning. Enggak hanya mengandalkan psikomotorik, tapi juga ada pendalaman pola pikir,” imbuhnya.

Melalui sistem APEL, lanjut Yuni, anak berperan sebagai pelaku pembelajaran, sedangkan guru sebagai mentor. Dia juga mengungkapkan beberapa tantangan memberlakukan pola APEL kepada anak-anak di pedalaman.

“Kesulitannya bahasa, kemudian mereka sulit menuliskan hipotesa. Mungkin karena mereka sudah terbiasa mengikuti sistem pembelajaran konvensional,” pungkasnya.

Sumber berita: news.okezone.com dan redaksi
Sumber gambar: portalamazonia.com

Silahkan Download Juga Kumpulan Aplikasi Administrasi Guru di bawah ini :


    0 comments

    Post a Comment